;
Tags

Ekonomi Makro

( 695 )

Exports Key to Resilience

Admin 10 May 2018 The Jakarta Post
World Bank menyarankan Indonesia untuk lebih serius memperhatikan orientasi eksport untuk membantu melindungi perekonomian dari ancaman eksternal, dimana diantaranay disebabkan oleh pengetatan keuangan di negara berkembang.

Pelemahan Rupiah, Indsutri Kecil dan Menengah (IKM) Mamin Kerek Harga Jual

Admin 10 May 2018 Bisnis Indonesia
IKM sektor makanan dan minuman lebih cepat merespon pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melalui penaikan harga jual produk dibandingkan dengan industri skala besar. Pelaku IKM di sektor mamin sudah terpengaruh oleh harga tepung terigu yang sudah naik sebesar10%. Industri mamin telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu sektor prioritas dalam penerapan revolusi industri 4.0.

Nilai Tukar, Ketahanan Ekonomi Indonesia Sedang Diuji

Admin 10 May 2018 Kompas
Indonesia membangun ketahanan ekonomi dalam dua dekade terakhir. Saat ini, ketahanan ekonomi sedang diuji tekanan ketidakpastian ekonomi global yang semakin besar. IMF merekomendasikan lima hal bagi perekonomian RI, yaitu pertama, peningkatan rasio pajak secara bertahap dan hati-hati; kedua, perlunya membuka sektor ekonomi baru bagi investor swasta serta memperbarui peran perusahaan negara dan anak perusahaan; ketiga, mengangkat kurva imbal hasil bebas risiko yang dapat dijadikan patokan; keempat, memperluas basis investor domestik bagi pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan dan pembiayaan investasi serta mengurangi ketergantungan terhadap modal asing; kelima, memodernisasi regulasi keuangan.

Pacu Ekspor dan Investasi

Admin 10 May 2018 Kompas
Peningkatan ekspor dan penanaman modal langsung bisa menjawab tantangan ekonomi akibat ketidakpastian global yang meningkat. Tekanan ketidakpastian global yang meningkat menyebabkan pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik melambat termasuk Indonesia. Oleh karena itu, respon kebijakan mesti diarahkan untuk memacu ekspor dan penanaman modal asing secara konsisten dan berkelanjutan. Dampak gejolak ekonomi global juga bisa direkam melalui perjanjian perdagangan dan kerangka investasi antarnegara di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Kerjasama perdagangan dapat membuka akses ekspor lebih luas karena pengenaan tarif bea masuk lebih rendah.