;

Lesunya BISNIS MUSIM LEBARAN

Ekonomi Yoga 03 Apr 2025 Kompas
Lesunya BISNIS MUSIM LEBARAN

Turunnya jumlah orang yang melakukan perjalanan di musim libur Lebaran 2025 berimplikasi langsung pada sektor riil, mulai bisnis perhotelan hingga rental mobil. Tingkat hunian hotel secara nasional pada Lebaran 2025 lebih rendah ketimbang periode sama tahun sebelumnya. Rendahnya daya beli masyarakat serta pergeseran tren preferensi akomodasi dan penginapan ditengarai jadi sebabnya. Dua hari menjelang Lebaran, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan, geliat berlibur masyarakat pada Lebaran 2025 lebih lesu. Durasi menginap lebih singkat, tecermin dari tingkat hunian atau okupansi hotel.

”Trennya, yang terjadi dari sisi libur Lebaran ini, kelihatannya peak (puncak) itu rata-rata hanya sampai Lebaran hari ketiga. Setelah itu, langsung turun okupansinya (hotel),” ujar Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani, Sabtu (29/3).Saat musim puncak, durasi menginap pelaku perjalanan bergantung daya beli. Ketika memiliki cukup uang, mereka akan tinggal lebih lama. Demikian pula sebaliknya. ”Kalau liburan, apalagi dengan keluarga, bawa anak, lumayan banyak pengeluarannya. Kalau enggak punya uang cukup, pasti akan memperpendek (masa berlibur),” katanya.

Dalam rentang Senin hingga Kamis (31/3-3/4), tingkat hunian hotel masih berkisar 70-80 %, selanjutnya, menurun perlahan. Hanya Yogyakarta, tingkat hunian hotelnya bertahan lebih lama, hingga Minggu (6/4), khususnya hotel-hotel di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Turunnya permintaan juga dialami bisnis rental atau persewaan mobil pada masa libur Lebaran 2025. Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia, Erwin Suryana, berkata, lesunya sektor pariwisata dan berkurangnya minat warga untuk mudik memengaruhi bisnis rental mobil.

Bahkan, pada H+2, H+3, diperkirakan kondisi rental mobil masih lesu. Daya beli masyarakat dan lesunya ekonomi menjadi faktor rendahnya minat warga mengeluarkan uang di masa liburan. ”Situasi daya beli dan kelesuan ekonomi saat ini hingga setelah Lebaran belum terlihat ada tren positif, sejalan dengan tren wisata terhadap tingkat hunian hotel dan penyewaan mobil. Kelesuan ekonomi yang menjadi inti pokoknya,” ujarnya. Menurut Erwin, omzet sewa mobil turun berkisar 40-50 %. Penurunan omzet tahun ini paling parah dan tidak pernah dialami sebelumnya oleh pelaku usaha di masa liburan. (Yoga)

Download Aplikasi Labirin :