Kredit UMKM Melambat

Penyaluran kredit ke sektor UMKM
tumbuh melambat dalam beberapa tahun terakhir, tak lepas dari daya beli
rata-rata masyarakat yang lemah. Dengan momentum Lebaran yang cenderung kurang
menggeliat, perlambatan kredit UMKM diperkirakan masih akan berlanjut. Kepala
Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, Rabu (2/4)
mengatakan, penurunan daya beli masyarakat benar-benar terjadi dan dirasakan oleh
semua sektor, terutama UMKM. Alhasil, penyaluran kredit ke sektor UMKM pun melambat.
”Penurunan daya beli juga dapat terlihat dari jumlah penduduk yang melakukan
kegiatan mudik Lebaran tahun ini. Jumlah pemudik turun dan tingkat hunian hotel
saat libur panjang juga menurun. Sepertinya, (kredit UMKM) masih akan mengalami
perlambatan,” katanya.
Survei Potensi Pergerakan
Nasional oleh Kemenhub menunjukkan, jumlah pemudik pada Lebaran 2025 sebanyak
146,48 juta orang atau 52 % dari total penduduk Indonesia. Perkiraan ini turun
24 % disbanding proyeksi 193,6 juta pemudik yang melakukan perjalanan pada
Lebaran 2024. Dengan demikian,turunnya daya beli masyarakat berpotensi semakin
besar dan dapat terjadi dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengambil
tindakan agar kondisitersebut tidak bertambah parah. Salah satunya dengan
mengevaluasi kebijakan pemotongan anggaran. ”Perlu evaluasi kebijakan efisiensi
dan alokasi anggaran dengan memprioritaskan program-program yang dapat
meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya. (Yoga)
Postingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023