Kisruh Labuan Bajo Merusak Citra

Kisruh kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) diikuti mogok para pelaku wisata dan kehadiran aparat bersenjata di Labuan Bajo, NTT, merusak citra situs warisan dunia itu. DPR akan memanggil para pemangku kepentingan untuk mencari solusi masalah itu. Anggota DPR asal NTT, Andreas Hugo Pareira, mengutarakan, pihaknya akan mengundang Kemenparekraf, pelaku wisata, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores, serta PT Flobamor. Menurut anggota Fraksi PDI-Perjuangan itu, kondisi saat ini merusak citra Labuan Bajo sebagai destinasi wisata superprioritas. Labuan Bajo mendapat perhatian besar pemerintah pusat di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Banyak program pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan warga digelontorkan di sana senilai triliunan rupiah.
Daya tarik pariwisata Labuan Bajo adalah reptil purba komodo yang hidup di lima pulau di kawasan TNK. Binatang purba itu satu-satunya di dunia dan termasuk tujuh keajaiban dunia. Tahun 2019, ada 221.000 turis berkunjung ke sana, rekor tertinggi sebelum anjlok akibat pandemic Covid-19. Sebelumnya pemerintah menaikkan tarif masuk ke Pulau Komodo dan Padar dari sekitar Rp 200.000 menjadi Rp 3,75 juta. Kenaikan tarif itu diprotes pegiat wisata dan warga lokal karena khawatir hal itu membuat jumlah kunjungan wisatawan berkurang. Selain itu, para pelaku wisata dan warga juga tidak setuju dengan kehadiran PT Flobamor yang dinilai memonopoli bisnis wisata di Labuan Bajo, mulai dari pendaftaran, penginapan, kapal wisata, hingga makanan. PT Flobamor adalah badan usaha milik Pemprov NTT. (Yoga)
Tags :
#PariwisataPostingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023