Berita Utama
Ada Diskon 50 Persen Token Listrik, YLKI
Bahlil Lahadalia Optimistis Indonesia akan Terbebas dari Impor Solar pada Tahun 2026
Prospek dan Tantangan Ekonomi Global 2024
Rilis Economic Outlook terbaru dari Organisasi untuk Kerja
Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada 29 November 2023 menyatakan, proyeksi
ekonomi global 2024 diprediksi bakal melambat ke level pertumbuhan 2,7 %,
setelah pada 2023 diprognosis mencapai 2,9 %. OECD memperkirakan pertumbuhan
ekonomi global akan melandai pada 2024, juga risiko terjadinya hard landing
perekonomian global mereda meski tingkat utang masih tinggi dan ketidakpastian
suku bunga masih bertahan tinggi. Setelah melandai di 2024, pada 2025 ekonomi
dunia diprediksi tumbuh 3,0 %. Pertumbuhan di 38 negara anggota OECD
diperkirakan mengalami soft landing. AS diperkirakan bertahan lebih baik dengan
prediksi pertumbuhan melambat dari 2,4 % tahun ini menjadi 1,5 % di 2024. Proyeksi
ini naik dari 2,2 % pada 2023 dan 1,3 % pada 2024 dalam outlook edisi September
2023.
OECD memandang risiko resesi tidak hilang begitu saja,
karena lemahnya pasar perumahan, harga minyak yang tinggi, dan lesunya
penyaluran pinjaman. China, perekonomian terbesar di Asia, diperkirakan
melambat karena terus bergulat dengan gelembung real estat yang pecah dan
rendahnya pengeluaran konsumen menghadapi meningkatnya ketidakpastian prospek
ekonomi. OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi China turun dari 5,2 % (2023)
menjadi 4,7 % (2024) meski naik tipis dari proyeksi September 2023 sebesar 5,1 %
dan 4,2 %. Dizona euro, pertumbuhan ekonomi diproyeksi meningkat dari 0,6 % (2023)
menjadi 0,9 % (2024) dan 1,1 % (2025) karena Jerman sebagai ekonomi terbesar di
Eropa mampu keluar dari resesi tahun ini. OECD memperingatkan, dampak dari
kenaikan suku bunga acuan masih belum pasti karena tingginya tingkat pembiayaan
bank di zona euro. Hal ini dapat membebani pertumbuhan yang eksesif dari yang
diekspektasikan
Perkiraan OECD lebih kompromis ketimbang perkiraan Bank Dunia
yang memproyeksikan pertumbuhan global melambat secara signifikan dari 3,1 %
pada 2022 menjadi 2,1 % tahun ini, sebelum mengalami pemulihan moderat pada
2024 menjadi 2,4 %. Perlambatan ini dipicu oleh kebijakan moneter yang terus
diperketat guna mengendalikan inflasi tinggi. Dana Moneter Internasional (IMF) juga
memberikan proyeksi pertumbuhan global lebih rendah, menurun dari 3,5 % (2022)
menjadi 3 % (2023) dan 2,9 % (2024), di bawah rata-rata historis 3,8 %
(2000-2019). Secara umum, meskipun prospek pertumbuhan negara-negara berbeda damembentuk
fragmentasi atau divergensi, hampir seluruhnya memiliki tekanan fiskal yang
sama dengan beban utang negara-negara maju (termasuk G7) dan negara-negara
berkembang diproyeksikan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Inilah
yang menjadi concern IMF yang menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang
kredibel, berkelanjutan dan inklusif, disertai kolaborasi antarnegara dalam
memulihkan ekonomi dunia yang divergen. (Yoga)
Semua Berita
Tekan Inflasi, Pasar Murah
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
Hanya dalam waktu kurang dari enam bulan tahun ini, Hanoi, ibu
kota Vietnam, disambangi dua pemimpin negara adidaya, yang sedang saling sikut,
saling ganjal, dan saling serang di berbagai palagan. Mulai dari ekonomi, perdagangan,
teknologi, kemampuan militer, hingga persaingan pengaruh di kawasan dan global.
Presiden AS Joe Biden adalah yang pertama berkunjung ke Hanoi, melewatkan
kehadirannya di KTT ASEAN di Jakarta, pada pertengahan September. Di sana ia
meneken sejumlah perjanjian kerja sama, sebagian besar di bidang ekonomi dan teknologi,
seperti transaksi pembelian 50 pesawat Boeing 737 Max senilai 7,8 miliar USD,
kerja sama pengembangan teknologi kecerdasan buatan generatif (generative AI)
antara Microsoft, Nvidia, dan Intel dengan perusahaan teknologi Vietnam, hingga
pengembangan industri semikonduktor untuk pasar global yang akan dipusatkan di
negara tersebut.
Tiga bulan kemudian, Presiden China Xi Jinping menyusul
menyambangi Hanoi. Ini kunjungan ketiganya ke Vietnam dalam enam tahun terakhir.
Di sana, ia secara langsung melihat penandatanganan 37 kesepakatan kerja sama
antara China dan Vietnam. Salah satu kesepakatan terbesar kedua negara adalah
pengembangan jalur kereta api yang menghubungkan Kunming di Provinsi Yunnan
(China) dengan Pelabuhan Haipong (Hanoi). China juga tertarik untuk ikut serta
mengembangkan jalur kereta api cepat Hanoi-Ho Chi Minh di Vietnam selatan dengan
jarak sekitar 1.545 km, dengan biaya 62 miliar USD. Pandangan yang sama soal
kerja sama multi lateral dan pentingnya dialog menjadi salah satu alasan kedua negara
menjalin hubungan erat dan damai. Dengan pandangan seperti itu, Xi menyatakan,
China menekankan prinsip inklusivitas dalam setiap hubungan yang saling
menguntungkan dengan negara-negara mitranya.
Investasi langsung China di Vietnam juga meningkat pesat, dari
628 proyek pada tahun 2008 dengan nilai 2,197 miliar USD menjadi 2.807 proyek pada
tahun 2019 dengan total nilai 16,264 miliar USD. China menjadi negara investor terbesar
ketujuh di Vietnam. Xi juga menekankan, perbaikan jalur kereta api kedua negara
telah meningkatkan volume perjalanan antarwarga dari China ke Vietnam dan sebaliknya.
Dampak positif perang dagang AS-China bagi Hanoi adalah banyaknya relokasi usaha
dari China ke Vietnam. Delapan bulan pertama tahun 2019, investasi langsung meningkat
7 % dengan nilai 12 miliar USD, lebih besar dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya. (Yoga)
Perkuat Posisi agar Tak Cuma Jadi Kementerian Penyalur Bansos
Sejumlah program Kemensos sepanjang 2023 seperti perlindungan
sosial, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi sosial telah mencapai target
yang ditentukan. Akan tetapi, permasalahan data penerima dan posisi politis
anggaran perlu dibenahi agar tidak sekadar menjadi kementerian penyalur bansos.
Anggaran Kemensos sepanjang tahun anggaran 2023 sekitar Rp 62,74 triliun atau
79 % dari total anggaran sebesar Rp 79,41 triliun per November 2023. Anggaran
tersisa diproyeksikan terserap hingga 99,10 % pada akhir Desember 2023. Anggaran
program Bantuan Pangan Non tunai (BPNT) / Sembako sudah tersalur 99,23 % dari
target Rp 45,12 triliun. Sementara Program Keluarga Harapan (PKH) sukses tersalur
98,20 % dari target Rp 28,70 triliun. Sejak 2021, mekanisme pemberian bantuan
dibenahi dengan transfer uang langsung ke rekening penerima melalui bank
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menghindari potensi korupsi bansos,
sesuai Perpres No 63 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa mekanisme penyaluran
bantuan social dilakukan secara nontunai.
”Dengan cara ini, bantuan sosial Program Sembako dapat dibelanjakan
sesuai kebutuhan pangan keluarga penerima,” kata Mensos Tri Rismaharini dalam
temu media, Senin (4/12). Selain itu, Program Asistensi Rehabilitasi Sosial
(Atensi) 2023 bahkan melebihi target. Sebanyak 61.097 penyandang disabilitas,
misalnya, menerima bantuan. Angka ini melebihi target yang sebanyak 51.200
penerima. ”Bantuan rehabilitasi sosial berdasarkan pada asesmen saat membantu
seseorang, jadi sifatnya lebih fleksibel berdasarkan kasus orang per orang agar
anggaran tersebut dioptimalkan sehingga kelebihan capaian target dapat
terjadi,” kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Pepen Nazarudin, Kamis
(21/12). Kemensos tidak mau hanya memberi masyarakat tanpa membuatnya berdaya.
Melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena), lebih dari 10.073 keluarga
penerima manfaat dibina untuk mengembangkan kewirausahaan dan mendapat bantuan
usaha. Mereka adalah orang-orang yang penghasilannya berada di atas upah
minimum kabupaten/kota (UMK) serta penghasilannya stabil paling tidak tiga bulan.
Sebagian besar penerima program Pena itu adalah penyandang disabilitas. (Yoga)
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
Ledakan tungku smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah,
menggambarkan minimnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Ledakan tungku ini pun bukan kali pertama terjadi. Peningkatan kompetensi dan
jumlah tenaga pengawas mendesak dilakukan. Kemenaker mengusulkan peningkatan
kompetensi sekaligus penambahan tenaga pengawas agar insiden seperti ledakan
tungku smelter di Morowali, Sulteng, tidak terulang. Hingga saat ini, penyebab
insiden yang mengakibatkan belasan pekerja tewas dan puluhan pekerja luka-luka
itu masih didalami. Berdasarkan data yang dikumpulkan lembaga Trend Asia dari
pemberitaan di media, pada 2015-2022, sebanyak 53 pekerja smelter tewas, yang
terdiri atas 40 pekerja Indonesia dan 13 warga negara China. Adapun pada
Januari-September 2023, ada 19 kecelakaan di smelter nikel yang membuat 16
orang tewas dan 37 orang terluka. Ledakan smelter nikel di Sulteng terjadi di
PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), salah satu perusahaan tenant atau
penyewa yang beroperasi di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park
(IMIP), Minggu (24/12) pukul 05.30 Wita.
Saat itu pekerja memperbaiki tungku pembakaran dan memasang
pelat di bagian tungku formasi nomor 41. Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi, Rabu (27/12),
di Jakarta, mengakui, ledakan itu tidak lepas dari belum optimalnya pengawasan
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3). ”Memang betul (pengawasan
belum optimal) karena pengawasan ketenagakerjaan itu harus linier dengan
perkembangan teknologi yang digunakan sehingga kami sebagai pengawas juga harus
linear secara kompetensi. Oleh sebab itu, kami mengusulkan update kompetensi
dan penambahan jumlah tenaga pengawasan kepada Kementerian PAN dan RB karena aturannya
harus PNS,” katanya. Terkait insiden ledakan tungku smelter di Morowali, Kemenaker
menugaskan tim pengawas ketenagakerjaan ke lokasi sejak Senin (25/12) untuk
melakukan investigasi. Pihaknya mengumpulkan data mengenai penerapan SMK3
secara lebih lengkap. ”Data yang kami minta, antara lain, job safety analysis (JSA),
prosedur standar operasional (SOP), terutama saat memperbaiki tungku smelter,”
katanya. (Yoga)
KECERDASAN BUATAN, Uni Eropa Buat Pengaturan Komprehensif
Uni Eropa berusaha mengatur penggunaan kecerdasan buatan
yang mencakup penggunaan data biometrik. Kesepakatan pun tercapai pada Jumat
(8/12) malam waktu Brussels, Belgia, atau Sabtu pagi WIB. Komisioner Perdagangan
Dalam Negeri Eropa, Thierry Breton, mengumumkan kesepakatan itu. Kesepakatan
dicapai setelah perwakilan Parlemen Eropa, Dewan Uni Eropa, dan Komisi Eropa
berunding hampir dua hari penuh. Perundingan lanjutan untuk mematangkan aspek
teknis RUU akan dilakukan pekan depan. Parlemen Eropa dijadwalkan menggelar
pemungutan suara untuk pengesahan RUU itu pada Januari 2024. Aturan diharapkan
mulai berlaku pada 2026. Diumumkan pertama kali pada 2021, naskah RUU dikenal sebagai
AI Act. Para pihak menyebutnya sudah menyeimbangkan semua kepentingan. Di satu
sisi, RUU menjadi landasan perusahaan rintisan dan peneliti UE untuk mengembangkan
kecerdasan buatan (artificialintelligence/AI). Di sisi lain, RUU mendorong
kepercayaan konsumen terhadap para pengembang dan peneliti AI. Perkembangan
masif AI beberapa tahun terakhir memicu kekhawatiran. Bahkan, sejumlah tokoh
mendesak pembatasan pengembangan AI sampai potensi bahaya diketahui.
Kekhawatiran, antara lain, dipicu kemampuan AI merekayasa
tulisan, suara, dan citra digital. Berbagai mesin AI bisa menghasilkan citra,
tulisan, dan suara rekaan berdasarkan pesanan penggunanya. Pada tahap lanjut,
AI juga dapat menyusun kode dasar untuk pembuatan perangkat lunak komputer. Kemajuan
beberapa tahun terakhir membuat AI bisa digunakan banyak orang. Karena itu, ada
kekhawatiran aneka produk hasil rekayasa AI dipakai untuk kejahatan. Sebagian pihak
cemas, AI digunakan untuk melancarkan serangan siber. Ada pula kecemasan atas
kemampuan AI berjalan sendiri atau otonom. Kemampuan itu dinilai membuat AI
tidak dapat dikendalikan manusia. Di sisi lain, AI diakui memudahkan produksi
aneka materi komersial dan sosial. Pembuatan materi pembelajaran yang menarik
lebih mudah dilakukan berkat AI. Lewat AI Act, UE coba menyeimbangkan semuanya.
Parlemen Eropa mendorong pengaturan hingga ke model dasar untuk pengembangan
AI. Rancangan AI Act mewajibkan setiap pengembang AI menyerahkan model dasarnya
untuk ditinjau otoritas UE. Peninjauan dilakukan sebelum aplikasiAI dikeluarkan
ke pasar. Pengembang juga diwajibkan melapor ke Komisi Eropa jika menemukan
indikasi bahaya pada model atau aplikasi mereka. Rancangan AI Act juga mengatur
penggunaan data biometrik di ruang publik. Pengawasan yang memanfaatkan
pengolahan data biometrik dengan AI hanya dapat dilakukan pada kondisi tertentu.
(Yoga)
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
Hanya dalam waktu kurang dari enam bulan tahun ini, Hanoi, ibu
kota Vietnam, disambangi dua pemimpin negara adidaya, yang sedang saling sikut,
saling ganjal, dan saling serang di berbagai palagan. Mulai dari ekonomi, perdagangan,
teknologi, kemampuan militer, hingga persaingan pengaruh di kawasan dan global.
Presiden AS Joe Biden adalah yang pertama berkunjung ke Hanoi, melewatkan
kehadirannya di KTT ASEAN di Jakarta, pada pertengahan September. Di sana ia
meneken sejumlah perjanjian kerja sama, sebagian besar di bidang ekonomi dan teknologi,
seperti transaksi pembelian 50 pesawat Boeing 737 Max senilai 7,8 miliar USD,
kerja sama pengembangan teknologi kecerdasan buatan generatif (generative AI)
antara Microsoft, Nvidia, dan Intel dengan perusahaan teknologi Vietnam, hingga
pengembangan industri semikonduktor untuk pasar global yang akan dipusatkan di
negara tersebut.
Tiga bulan kemudian, Presiden China Xi Jinping menyusul
menyambangi Hanoi. Ini kunjungan ketiganya ke Vietnam dalam enam tahun terakhir.
Di sana, ia secara langsung melihat penandatanganan 37 kesepakatan kerja sama
antara China dan Vietnam. Salah satu kesepakatan terbesar kedua negara adalah
pengembangan jalur kereta api yang menghubungkan Kunming di Provinsi Yunnan
(China) dengan Pelabuhan Haipong (Hanoi). China juga tertarik untuk ikut serta
mengembangkan jalur kereta api cepat Hanoi-Ho Chi Minh di Vietnam selatan dengan
jarak sekitar 1.545 km, dengan biaya 62 miliar USD. Pandangan yang sama soal
kerja sama multi lateral dan pentingnya dialog menjadi salah satu alasan kedua negara
menjalin hubungan erat dan damai. Dengan pandangan seperti itu, Xi menyatakan,
China menekankan prinsip inklusivitas dalam setiap hubungan yang saling
menguntungkan dengan negara-negara mitranya.
Investasi langsung China di Vietnam juga meningkat pesat, dari
628 proyek pada tahun 2008 dengan nilai 2,197 miliar USD menjadi 2.807 proyek pada
tahun 2019 dengan total nilai 16,264 miliar USD. China menjadi negara investor terbesar
ketujuh di Vietnam. Xi juga menekankan, perbaikan jalur kereta api kedua negara
telah meningkatkan volume perjalanan antarwarga dari China ke Vietnam dan sebaliknya.
Dampak positif perang dagang AS-China bagi Hanoi adalah banyaknya relokasi usaha
dari China ke Vietnam. Delapan bulan pertama tahun 2019, investasi langsung meningkat
7 % dengan nilai 12 miliar USD, lebih besar dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya. (Yoga)
Perkuat Posisi agar Tak Cuma Jadi Kementerian Penyalur Bansos
Sejumlah program Kemensos sepanjang 2023 seperti perlindungan
sosial, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi sosial telah mencapai target
yang ditentukan. Akan tetapi, permasalahan data penerima dan posisi politis
anggaran perlu dibenahi agar tidak sekadar menjadi kementerian penyalur bansos.
Anggaran Kemensos sepanjang tahun anggaran 2023 sekitar Rp 62,74 triliun atau
79 % dari total anggaran sebesar Rp 79,41 triliun per November 2023. Anggaran
tersisa diproyeksikan terserap hingga 99,10 % pada akhir Desember 2023. Anggaran
program Bantuan Pangan Non tunai (BPNT) / Sembako sudah tersalur 99,23 % dari
target Rp 45,12 triliun. Sementara Program Keluarga Harapan (PKH) sukses tersalur
98,20 % dari target Rp 28,70 triliun. Sejak 2021, mekanisme pemberian bantuan
dibenahi dengan transfer uang langsung ke rekening penerima melalui bank
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menghindari potensi korupsi bansos,
sesuai Perpres No 63 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa mekanisme penyaluran
bantuan social dilakukan secara nontunai.
”Dengan cara ini, bantuan sosial Program Sembako dapat dibelanjakan
sesuai kebutuhan pangan keluarga penerima,” kata Mensos Tri Rismaharini dalam
temu media, Senin (4/12). Selain itu, Program Asistensi Rehabilitasi Sosial
(Atensi) 2023 bahkan melebihi target. Sebanyak 61.097 penyandang disabilitas,
misalnya, menerima bantuan. Angka ini melebihi target yang sebanyak 51.200
penerima. ”Bantuan rehabilitasi sosial berdasarkan pada asesmen saat membantu
seseorang, jadi sifatnya lebih fleksibel berdasarkan kasus orang per orang agar
anggaran tersebut dioptimalkan sehingga kelebihan capaian target dapat
terjadi,” kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Pepen Nazarudin, Kamis
(21/12). Kemensos tidak mau hanya memberi masyarakat tanpa membuatnya berdaya.
Melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena), lebih dari 10.073 keluarga
penerima manfaat dibina untuk mengembangkan kewirausahaan dan mendapat bantuan
usaha. Mereka adalah orang-orang yang penghasilannya berada di atas upah
minimum kabupaten/kota (UMK) serta penghasilannya stabil paling tidak tiga bulan.
Sebagian besar penerima program Pena itu adalah penyandang disabilitas. (Yoga)
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
Ledakan tungku smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah,
menggambarkan minimnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Ledakan tungku ini pun bukan kali pertama terjadi. Peningkatan kompetensi dan
jumlah tenaga pengawas mendesak dilakukan. Kemenaker mengusulkan peningkatan
kompetensi sekaligus penambahan tenaga pengawas agar insiden seperti ledakan
tungku smelter di Morowali, Sulteng, tidak terulang. Hingga saat ini, penyebab
insiden yang mengakibatkan belasan pekerja tewas dan puluhan pekerja luka-luka
itu masih didalami. Berdasarkan data yang dikumpulkan lembaga Trend Asia dari
pemberitaan di media, pada 2015-2022, sebanyak 53 pekerja smelter tewas, yang
terdiri atas 40 pekerja Indonesia dan 13 warga negara China. Adapun pada
Januari-September 2023, ada 19 kecelakaan di smelter nikel yang membuat 16
orang tewas dan 37 orang terluka. Ledakan smelter nikel di Sulteng terjadi di
PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), salah satu perusahaan tenant atau
penyewa yang beroperasi di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park
(IMIP), Minggu (24/12) pukul 05.30 Wita.
Saat itu pekerja memperbaiki tungku pembakaran dan memasang
pelat di bagian tungku formasi nomor 41. Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi, Rabu (27/12),
di Jakarta, mengakui, ledakan itu tidak lepas dari belum optimalnya pengawasan
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3). ”Memang betul (pengawasan
belum optimal) karena pengawasan ketenagakerjaan itu harus linier dengan
perkembangan teknologi yang digunakan sehingga kami sebagai pengawas juga harus
linear secara kompetensi. Oleh sebab itu, kami mengusulkan update kompetensi
dan penambahan jumlah tenaga pengawasan kepada Kementerian PAN dan RB karena aturannya
harus PNS,” katanya. Terkait insiden ledakan tungku smelter di Morowali, Kemenaker
menugaskan tim pengawas ketenagakerjaan ke lokasi sejak Senin (25/12) untuk
melakukan investigasi. Pihaknya mengumpulkan data mengenai penerapan SMK3
secara lebih lengkap. ”Data yang kami minta, antara lain, job safety analysis (JSA),
prosedur standar operasional (SOP), terutama saat memperbaiki tungku smelter,”
katanya. (Yoga)
KECERDASAN BUATAN, Uni Eropa Buat Pengaturan Komprehensif
Uni Eropa berusaha mengatur penggunaan kecerdasan buatan
yang mencakup penggunaan data biometrik. Kesepakatan pun tercapai pada Jumat
(8/12) malam waktu Brussels, Belgia, atau Sabtu pagi WIB. Komisioner Perdagangan
Dalam Negeri Eropa, Thierry Breton, mengumumkan kesepakatan itu. Kesepakatan
dicapai setelah perwakilan Parlemen Eropa, Dewan Uni Eropa, dan Komisi Eropa
berunding hampir dua hari penuh. Perundingan lanjutan untuk mematangkan aspek
teknis RUU akan dilakukan pekan depan. Parlemen Eropa dijadwalkan menggelar
pemungutan suara untuk pengesahan RUU itu pada Januari 2024. Aturan diharapkan
mulai berlaku pada 2026. Diumumkan pertama kali pada 2021, naskah RUU dikenal sebagai
AI Act. Para pihak menyebutnya sudah menyeimbangkan semua kepentingan. Di satu
sisi, RUU menjadi landasan perusahaan rintisan dan peneliti UE untuk mengembangkan
kecerdasan buatan (artificialintelligence/AI). Di sisi lain, RUU mendorong
kepercayaan konsumen terhadap para pengembang dan peneliti AI. Perkembangan
masif AI beberapa tahun terakhir memicu kekhawatiran. Bahkan, sejumlah tokoh
mendesak pembatasan pengembangan AI sampai potensi bahaya diketahui.
Kekhawatiran, antara lain, dipicu kemampuan AI merekayasa
tulisan, suara, dan citra digital. Berbagai mesin AI bisa menghasilkan citra,
tulisan, dan suara rekaan berdasarkan pesanan penggunanya. Pada tahap lanjut,
AI juga dapat menyusun kode dasar untuk pembuatan perangkat lunak komputer. Kemajuan
beberapa tahun terakhir membuat AI bisa digunakan banyak orang. Karena itu, ada
kekhawatiran aneka produk hasil rekayasa AI dipakai untuk kejahatan. Sebagian pihak
cemas, AI digunakan untuk melancarkan serangan siber. Ada pula kecemasan atas
kemampuan AI berjalan sendiri atau otonom. Kemampuan itu dinilai membuat AI
tidak dapat dikendalikan manusia. Di sisi lain, AI diakui memudahkan produksi
aneka materi komersial dan sosial. Pembuatan materi pembelajaran yang menarik
lebih mudah dilakukan berkat AI. Lewat AI Act, UE coba menyeimbangkan semuanya.
Parlemen Eropa mendorong pengaturan hingga ke model dasar untuk pengembangan
AI. Rancangan AI Act mewajibkan setiap pengembang AI menyerahkan model dasarnya
untuk ditinjau otoritas UE. Peninjauan dilakukan sebelum aplikasiAI dikeluarkan
ke pasar. Pengembang juga diwajibkan melapor ke Komisi Eropa jika menemukan
indikasi bahaya pada model atau aplikasi mereka. Rancangan AI Act juga mengatur
penggunaan data biometrik di ruang publik. Pengawasan yang memanfaatkan
pengolahan data biometrik dengan AI hanya dapat dilakukan pada kondisi tertentu.
(Yoga)
Pilihan Editor
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023
Kategori
- [OLD] Infrastruktur 2191
- [OLD] Birokrasi 1542
- [OLD] Sumber Daya Alam 0
- Sosial, Budaya, dan Demografi 9730
- Ekonomi 36655
- Hukum 75
- Lingkungan Hidup 5473
- Politik dan Birokrasi 5830
- Teknologi 1039